Imam mengaku sama sekali tak pernah menyangka belajar autodidaknya mengenai Youtube akan membuahkan hasil seperti saat ini . Dia bisa membantu para pemuda mencapai kesuksesan.
Karena jarang dilihat orang, Imam mengaku sempat jadi sasaran fitnah tetangga karena yang dulunya tergolong berekonomi pas-pasan mendadak bisa merenovasi rumah dan membeli kendaraan “Saya memilih membuat konten di Youtube karena bisa mendapatkan passive income,” ujar Imam, Selasa (19/10/2021).
“Jika biasanya setamat STLA para pemuda di kampung tersebut banyak yang menganggur atau mengadu nasib ke daerah lain, kini mereka lebih berdaya dengan lebih banyak tinggal di rumahnya mengelola kanal Youtube. Bahkan terbilang berlebih, jika dibanding pekerjaan formal di sektor lain. Karena mereka saat ini dapat meraup pundi-pundi jutaan hingga puluhan juta rupiah per bulan,” ujarnya.
Pemuda lulusan SMA Negeri 1 Tapen ini mengaku, setelah beberapa kurun berselancar di dunia maya tersebut, ia menemukan alternatif untuk mendapatkan penghasilan dari internet yang tanpa modal, yakni mengisi konten Youtube.
“Dulu saya kerja di toko selama 13 tahun. Karena jenuh, saya lalu iseng-iseng berselancar di internet. Lalu, saya mulai mencoba membuat kanal di Youtube. Lantas mulai mengisi konten-konten. Waktu itu, akhir tahun 2017. Selama empat bulan itu masih belum menghasilkan apa-apa,” kata ayah satu anak ini.