POP Tahun 2021 Sudah Libatkan Ribuan Pendidik dan Tendik

oleh

Untuk itulah, menurut Praptono, melalui semangat gotong royong Kemendikbudristek mengajak dan mengundang seluruh organisasi masyarakat melalui program POP untuk mereka menyajikan program-program unggulannya.

Baca : Heboh, Karcis Masuk Masjid Terapung Pantai Carocok

“Program itu lalu kami evaluasi dengan tim asesor yang sudah siapkan dengan sangat luar biasa, maka ormas yang terpilih inilah yang kita ajak bekerja sama untuk mendesiminasikan programnya kepada guru-guru, kepala sekolah, pengawas di sekolah-sekolah sasaran yang sudah dijalin kerja samanya oleh ormas dan dinas pendidikan di kabupaten serta provinsi,” tambah Praptono.

Dalam pelaksanaan POP tahun 2021, Praptono menyampaikan apresiasi kepada pimpinan ormas POP karena tidak mudah menjalankan program tersebut dalam masa pandemi. Banyak kelengkapan organisasi yang harus diselesaikan bersama, mulai dari MoU, perjanjian kerja sama, sampai akhirnya rencana pelaksanan program awal bulan April program harus mulai tapi akhirnya sekitar bulan September.

“Saya kira dengan waktu empat bulan ini teman-teman di POP harus bekerja ekstra keras, apalagi pandemi Covid-19 belum selesai tapi anak-anak kita harus segera mendapatkan pelayanan yang terbaik melalui guru-guru yang berkualitas. Itulah sebabnya setelah berjibaku dengan sangat luar biasa akhirnya POP bisa dijalankan di tahun 2021,” kata Praptono.

Baca : JBB, Anak Yatim Harap Donatur Pakaian Sekolah

Praptono menegaskan bahwa POP bukan hanya program yang satu tahun selesai. Kemendikbudristek menyadari bahwa empat bulan pelaksanaan merupakan waktu yang sangat tidak longgar bagi ormas. Namun tahun 2021 dipandang sebagai titik awal yang luar biasa karena di tahun itulah ormas sudah melatih para guru dan kepala sekolah.

Dalam artian, para guru dan kepala sekolah yang menjadi sasaran program POP sudah mendapatkan pembekalan dan sudah banyak guru-guru langsung mempraktikkan ilmu yang didapat dari para ormas pada para siswanya.

Tantangan terberat dalam implementasi POP di tahun 2021, menurut Praptono adalah keterbatasan pelaksanaan tatap muka. “Keterbatasan ini menyebabkan para ormas harus bisa menjalankan programnya secara daring. Saya sangat mengapresiasi tim ormas yang menyiapkan betul modul-modul, perangkat ajar, yang bisa jadi desain awalnya disiapkan untuk pelatihan untuk luring,” kata Praptono.

 

Sebelumnya

 

Selanjutnya

 

 

 

 

Tip & Trik

loading…

Menarik dibaca