Selain itu kepala sekolah juga harus mampu memastikan bahwa pola interaksi yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran. Maksudnya adalah terciptanya interaksi antara guru dan siswa, antara siswa dengan siswa serta antara siswa dengan sumber atau media pembelajarannya. Pembelajaran berbasis interaktif akan membiasakan siswa untuk mampu dan terlatih dalam berkomunikasi dengan baik.
Ketiga, kepala sekolah yang kritis, maksudnya adalah bahwa seorang kepala sekolah harus mampu menyaring dan menyeleksi setiap infromasi yang ada. Tanggap terhadap hal-hal baru yang mendukung terhadap pembelajaran di sekolah.
Berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan. Kemampuan berpikir kritis bagi seorang kepala sekolah sangat dibutuhkan agar mampu menentukan cara terbaik dalam setiap pengambilan keputusan.
Seseorang yang berfikir kritis akan dapat menganalisis setiap permasalahan –permasahan yang dihadapi dengan bijak. Berangkat dari permasalahan yang ada, maka akan ditemukan faktor penyebabnya. Selanjutnya akan menentukan cara terbaik diantara yang baik.
Seorang kepala sekolah semestinya tidak mudah terpengaruh ataupun dipengaruhi oleh pihak-pihak tertentu. Mampu mendengarkan setiap masukan, tapi tidak menerima begitu saja semua informasi tanpa konfirmasi dan berusaha mencari kebenaran dari informasi tersebut.