Kepala BNNK Guspriadi tentang masalah narkoba, dengan suatu gambaran yang sangat jelas dan riel. Andaikata seseorang itu pada awalnya tak tahu menahu tentang nerkoba. Dalam pergaulannya mungkin oleh temannya atau orang lain, biasa aja terjadi diberikan minuman kaleng, atau jenis gula-gula atau yang lainnya ada unsur narkobanya.
Dari reaksi pertama yang namanya dicoba, akhirnya ketagihan setelah merasakan flay. Lantas sipemberi narkoba awal mula, tersenyum penuh kemenangan, tambah satu korbannya. Sementara orang/anakyang mengkonsumsi narkoba tersebut kan sudah menjadi ketagihan.
Dia tak mau tahu dengan jalan apa dan bagaimana caranya bisa mendapatkan oba-obatan jenis narkba tersebut. “Tentu akan menjurus keranah kriminal yang awalnya kecil-kecilan, lalu berkembang seperti bunga teratai.
Ada juga ketergantungan pada orang yang pertama memberikan narkoba tersebut. Pucuk cinta ulampun tiba, akhirnya jadilah dia sang pengedar. Menjadi pegedar awal bukan karena mendapatkan uangnya untuk membel narkoba, tetapi bagaimanapun bisa mendapatkan narkoba dan dengan capa apapun dan sudah tergigit lidah dengan orang yang memberikan narkoba pada awalnya.
Bahkan ada pressur dari si pemberi awal tersebut dengan kata lain, saya bisa memberikan lagi untuk kebutuhan yang satu ini kepada anda. Tetapi dengan syarat sebagai pengedar/menjualkan barang haram ini.Inilah salah satu modus operandi seseorang menjadi terjerat dan menjadi si pengedar narkoba,modus yang lain juga buaanyaak!, kata Guspriadi.