“Resiko kedepan sangat riskan, karena jika pendataan tidak akurat maka akan menimbulkan polemik baru, sebab ada saja pemilih yang sudah wafat masih terdata dan pemilih pemula belum terdata, karena sosialisasi tidak sampai pada masyarakat dengan baik,” tegas Nurnas lagi.
Nurnas juga mencontohkan baik dan nasibnya sosialisasi di kota Solok, dimana selain mempergunakan Videotron berbagai OPD, KPU setempat juga mempergunakan mobil berkeliling menyampaikan himbauan agar masyarakat bisa berpartisipasi dalam pendataan.
“KPU Sumbar jangan ragu untuk menjalani kerja sama dengan semua pihak untuk mempergunakan Videotron yang ada, DPRD Sumbar siap untuk mendukung suksesnya pilkada serentak, dan target yang akan dicapai,” tambahnya lagi.
Jika terlambat melakukan sosialisasi secara masiv, maka diyakini temarget tidak tercapai dan problem akan timbul dikemudian hari. (rel)