Nasrul Abit mengatakan provinsi ini memiliki tanah yang subur. Pertanian dan perkebunan merupakan salah satu mata pencarian terbesar di daerah ini. Oleh sebab itu, sektor pertanian harus menjadi prioritas.
“Pertanian harus dihitung secara ekonomi. Jangan hanya ‘lapeh makan’ saja, tetapi juga bisa untuk membiayai pendidikan anak-anak hingga perguruan tinggi,” ujarnya.
Dalam visi misinya, NA-IC akan mengalokasikan anggaran 12 persen untuk sektor pertanian secara luas, seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Mereka melakukan untuk mewujudkan kemandirian pangan dan peningkatan pendapatan petani.
Kemudian, pihaknya akan memastikan ketersediaan bibit unggul bersertifikasi, dengan memberikan insentif kepada penangkar bibit. Alasannya, bibit yang unggul juga akan menentukan hasil produksi lebih baik.
Selanjutnya, pihaknya akan meningkatkan luas lahan produktif, yakni mengoptimalisasikan lahan tidur dan telantar, serta merehabilitasi lahan bekas tambang rakyat. “Kami juga bakal menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi sampai ke tangan petani,” ucapnya.
Dalam program unggulannya, kedua calon kepala daerah ini berkomitmen memberikan bantuan sarana prasarana dan infrastruktur pertanian untuk meningkatkan pendapatan petani. Selain itu, pihaknya berencana mewujudkan wilayah pertanian berbasis komoditas unggulan. (rel/adv)