Spiritsumbar.com | Batang Kapas – Bupati Pesisir Selatan (Pessel), Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Hendrajoni menegaskan bahwa kegiatan-kegiatan keagamaan harus dibangkitkan kembali sejak dini.
Baca juga:
loading…
Kata dia, bagaimana kegiatan keagamaan seperti subuh berjemaah dapat aktif dari Siguntur hingga Silaut.
“Saya juga meminta kepada Kabag Kesra kegiatan itu harus digerakkan kembali”jelas Hendrajoni saat menyampaikan kata sambutan dalam kegiatan Tablik Akbar bersama Majlis Taklim Kecamatan Batang Kapas dalam memperingati satu muharram 1439 Hijriah di Mesjid Baitul Makmur Batang Kapas, baru ini.
Sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan , Bupati Hendrajoni menyampaikan supaya masayarakat bisa hijrah ke arah perbaikan-perbaikan yang lebih baik.
“Kita harus hijrah ke perbaikan yang lebih mantap. Kalau ada hal yang tidak berguna tidak usah ikut ikutan. Dukunglah pemerintah kita dengan cara kita masing-masing”ujarnya.
Lanjutnya, maut, rezeki, dan jodoh merupakan sesuatu yang tidak bisa diatur oleh manusia. Melainkan atas kehendak Allah SWT “oleh karenanya, carilah amal yang sebanyak-banyaknya didunia ini. Dan mari berbondong-bondong untuk datang ke mesjid dengan membawa anak-anak kita “katanya.
Seiring dengan apa yang disampaikan Bupati tersebut, Camat Batang Kapas, Zoni Eldo mengatakan harapan pemerintah daerah untuk menuju masayarakat yang agamis bisa dilihat dari visi dan misi pemkab Pessel itu sendiri. Yakni terciptanya masyarakat yang unggul, agamais, mandiri dan sejahtera.
Sementara, Malaika, Kepala Kemenag Pessel menuturkan kegiatan bersifat keagamaan harus menyertakan semua lini.
Mulai dari tingkat anak-anak bahkan remaja dan dewasa.
Iapun menyatakan keprihatinan terhadap para generasi muda kaum remaja. “Ketika masih anak SD, subuhnya luar biasa, tapi begitu remaja tidak ada lagi. Dan sudah banyak yang bermasalah. Masalahnya yaitu narkoba dan lain-lain”terangnya.
Oleh justru itu, dia berharap di setiap Nagari san kampung harus menggiatkan program -program keagamaan untuk membentuk generasi muda yang kuat akan pondasi agamanya. (Niko).
Editor: Saribulih