Soal promosi wisata, kapan si bule akan mengenal Kubu Gadang yang selalu digadang-gadang sebagai destinasi wisata digital. Sementara rute loop TdS dikota kecil 23 Km2 ini, tidak menyentuh desa Kubu Gadang sama sekali. Kapan mereka merasakan aneka jajanan rakyat kalau tidak “dilepaskan “ di pasar atau di pusat kuliner?
Medi Rosdian Plt Kadis Pariwisata Kota Padang Panjang juga tidak menutup mata akan hal ini. Sebab kita di daerah tidak bisa berbuat banyak. Skedulnya sudah diatur oleh panitia pusat. Bagi kita sekarang, sukses TdS akan melambungkan nama kota ini ke dunia internasional, bahwa Padang Panjang, Ranah Minang dan Indonesia secara umum, itu aman untuk dikunjungi.
Seperti disampaikan dalam jumpa pers, persiapan TdS terus dipacu. Dari beberapa kali survey, dipastikan jalan tikungan yang akan dilewati sudah mulus.Walau begitu Wako Asrul masih mengingatkan panitia lokal lebih jeli lagi mengawasi daerah daerah rawan seperti Kebun Sikolos yang sarat lalu lintas, apalagi finish stage 3 bertepatan dengan hari pekan Padang Panjang.Kepada masyarakat disekitar jalan yang dilewati TdS juga dihimbau agar mengandangkan ternaknya.
Biar lebih memeriah TdS 2019 yang diikuti 20 tim yang berasal dari 24 negara dengan rute lintasan 1.362 km terdiri 9 etape itu, Pemko Padang Panjang mendirikan panggung besar di sekitar gerbang finish Jalan Sudirman Padang Panjang. Selain pembagian hadiah pemenang TdS panggung ini berfungsi untuk penampalin hiburan dan kesenian bagi pelajar kota itu. Disana juga ada boot -boot mahasiswa dari ISI menggelar souvenir dan kuliner hasil karya mereka.