Tidak hanya itu saja, ketika dilakukan pengecekan oleh personel Koramil dan Polsek Sumbersari, tak disangka, ternyata di dalam kontrakan tersebut telah ditemukan puluhan botol minuman keras dan gambar bintang kejora di bagian tembok kontrakan, serta berbagai perabotan rumah dalam kondisi berserakan.
“Ketika tiga pilar Sumbersari mengecek kontrakan itu, tidak ada satupun mahasiwa Papua disana, kemungkinan sudah kabur. Anehnya, banyak atribut-atribut yang berkaitan dengan gerakan Separatisme Papua,” jelas Letkol La Ode.
“Kami langsung memerintahkan Danramil setempat untuk segera menghapus lambang separatisme, dan membuang botol-botol miras itu,” imbuhnya.
Almamater Akademi Militer tahun 2001 itu juga mengimbau
seluruh warga, khususnya RT dan RW di Kabupten Jember untuk lebih selektif ketika memberikan ijin bagi warga pendatang yang ingin menetap
di setiap daerah di Jember.
“Sekarang aparat tiga pilar akan bekerja lebih ekstradalam melakukan pengawasan. Kami juga meminta kepada seluruh warga untuk lebih cermat dan teliti dalam mengecek data pribadi setiap pendatang,” tegasnya.