Perubahan mendadak pada sistem pendidikan yang sudah berjalan bertahun-tahun lamanya. Serta kurangnya sosialisasi dari pihak yang berkompeten menyebabkan kegagalan guru serta siswa.
Sehingga, tidak heran apabila dalam permasalahan ini banyak siswa serta guru yang terpaksa menjalankan sistem dengan keterbatasan kemampuan yang dimiliki.
Tidak jauh berbeda dengan kasus-kasus lainnya di Indonesia, keterbatasan fasilitas masih terus menjadi pemicu utama rancunya sebuah sistem yang sudah di rencanakan. Dalam kasus asesmen nasional berupa perangkat keras. Baik komputer maupun persamaannya yang membuat banyak sekolah di desa-desa merasa kebingungan dalam pelaksanaan asesmen nasional terkhususnya dalam penyelenggaraan AKM.
Selain itu, banyak pengamat pendidikan menilai penghapusan ujian nasional berdampak pada turunnya sikap kompetitif dalam diri siswa. Karena tidak ada lagi ujian nasional yang menjadi salah satu penentu lulus atau tidaknya siswa pada tingkat pendidikan yang ditempuh.