“Kalau kurang luas telapak tangan, ungkapan terimakasih ini kami terima dengan alam Luak Limopuluah,” kata Bupati pilihan rakyat itu.
Diakui Safaruddin, akibat bencana di Limapuluh Kota, kerugian ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah. Ada ribuan rumah warga terdampak. Termasuk rumah ibadah, kemudian lahan persawahan, perkebunan, hewan ternak warga.
“Di jalan Sumbar-Riau yang kemarin putus total, juga ada korban jiwa meninggal dunia satu orang. Ini sangat memukul kami,” sambung Safarudin.
Menyambung pernyataan bupati tersebut, Narotama menjelaskan bahwa tugas Pertamina dalam menyalurkan energi ke masyarakat tetap berlangsung dengan menggunakan skema distribusi Alternatif. Dimana pasokan BBM akan di supplai dari Fuel Terminal Siak, Riau.
Sebelumnya di saat kondisi jalur normal, pasokan BBM ke wilayah Lima Puluh Kota di suplai dari Fuel Terminal Teluk Kabung, Padang. “Memang akan menempuh jarak yang lebih panjang dan waktu yang lebih lama. Tetapi Pertamina tetap berkomitmen menyalurkan energi sepenuh hati. Apalagi saat ini memasuki masa Satgas Libur Tahun Baru, dimana Masyarakat banyak yang sedang pulang kampung,” tukas Narotama.
Sementara itu, koordinator BBM BPH Migas Anwar Rofiq mengucapkan duka sedalam-dalamnya atas bencana di Limapuluh Kota. “Tadinya kami ada kegiatan monitoring, begitu dapat kabar bencana di Limapuluh Kota, kami langsung bergerak ke sini. Salam dari keluarga besar BPH Migas,” Kata Rofiq. (*)