Sebelumnya pada tahun 2016 sebanyak 2.000 pohon gaharu telah ditanam sebagai bentuk pelestarian lingkungan. Saat ini, petani dapat memetik hasil dengan mengolah pohon gaharu menjadi produk-produk yang bernilai komersil seperti produksi teh gaharu, kosmetik, kerajinan tangan, obat-obatan herbal dan produk lainnya yang berbahan dasar gaharu.
Selain itu, program pemberdayaan masyarakat di Sungai Buluh juga diberikan kepada petani lebah madu dengan memberikan pelatihan pembudidayaan lebah madu serta pengadaan sarana pembudidayaan meliputi bibit lebah, kotak lebah, alat pengasap, pengungkit sisiran, sikat sisiran lebah madu, pollen trap, frame atau bingkai yang dipergunakan lebah untuk bersarang, kotak sarang, alat pemisah madu, dan ekstraktor yang dipergunaan saat panen madu.
“Sebagai bentuk keberlanjutan program, petani gaharu dan petani lebah madu diberikan pelatihan meliputi teknik pengolahan produksi, manajemen pemasaran, serta perluasan pemasaran produk untuk menunjang pengembangan usaha pada program pemberdayaan ini”, tutup Ridwan. (Relis)
Editor : Saribulih
Baca juga: