Pada zaman Romawi kuno, mulai menggunakan barang seperti kesepakatan sebagai upah atau gaji bagi pekerja. Sementara itu pada bangsa Arab, mereka menggunakan unta dan kambing sebagai alat transaksi. Ada lagi di masyarakat Tibet yang menggunakan teh-teh ikat sebagai alat tukar.
Meskipun pemikiran ini tergolong lebih maju daripada sistem barter, tetap saja terdapat kelemahan yang menjadikan masa uang barang ini semakin lama semakin berganti. Beberapa permasalahan yang muncul dari penggunaan uang barang ini antara lain:
- Hanya berlaku di daerah tertentu saja
- Kesulitan dalam hal penyimpanan dan pengangkutan
- Mudah rusak dan tidak tahan lama
- Sulit dibagi menjadi bagian yang lebih kecil
4. Masa Uang Pasca Barang
Berjalannya waktu, manusia mulai menemukan bila barang tidak sama dengan uang. Karena mudah rusak dan tidak tahan lama. Untuk itu, mereka mencari barang yang lebih tahan lama sebagai alat pembayaran.
Ensiklopedia Britannica menjelaskan bila beberapa mata uang paling awal pada dasarnya berasal dari barang atau benda-benda alam. Salah satu contohnya adalah cangkang cowrie atau siput laut yang pertama kali digunakan sebagai uang sekitar tahun 1200 sebelum masehi (SM)
Salah satu alasan mengapa cangkang cowrie dijadikan alat pembayaran. Karena memiliki ukuran serupa, kecil dan tahan lama. Pada masa itu, penggunaan cangkang cowrie menjadi alat tukar meluas dari pesisir Samudra Hindia dan pasifik hingga negara-negara Eropa.