Padang, SPIRITSUMBAR.com. Di era kemerdekaan, puisi menjadi penggalang kekuatan yang ampuh. Dengan rangkaian kata dan cara penyampaian yang menyentuh sampai membakar.
Hal itu disampaikan Ir H Surya Tri Harto, MT, MBA, yang juga bakal ikut membaca puisi dalam acara “Peringatan 20 Tahun Wafatnya Hamid Jabbar” yang digelar Hamas (Himpunan Media Sumbar) di Padang 29 Mei 2024.
Surya Tri Harto (STH), yang seorang profesional bisnis dan praktisi perminyakan, mengatakan puisi menjadi bentuk penyampaian alam pikir yang lebih bebas dan ekspresif, dibanding pantun misalnya yang diatur rima.
“Lagu-lagu pun merupakan rangkaian kata puitis yang disampaikan secara melodis,” ujar STH, demikian nama alumni Fakultas Teknik Unand ini akrab disapa, Minggu (18/5/2024).
Pria kelahiran Solok tahun 1966 ini, yang Direktur Human Capital & Corporate Servive di PT Pertamina International Shipping (PIS) ini menambahkan, lepas dari zaman yang membentuk generasi yang semakin logis dalam berpikir. Rangkaian kata puitis yang menstimulasi otak kanan tetap diperlukan untuk keseimbangan dalam membangun jiwa dan raga.
“Malah, jiwanya dulu yang dibangun. Baru raganya. Wallahualam,” tukas STH yang merupakan seorang ninik mamak di kampungnya Nagari Koto Laweh Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar, dengan menyandang gelar Datuak Rangkayo Mulia Nan Di Apa.
Komentar