“Minimal saya harus menyelesaikan satu helai songket setiap minggu dan dijual kepada pengusaha di Silungkang untuk biaya perkuliahan satu pekan kedepan. Jika tidak, tidak ada biaya untuk kuliah” ujar perempuan gigih yang berhasil meraih gelar Sarjana Pendidikan di tahun 2010 .
Dona mengatakan dari hasil bertenun disaat kuliah, ia mendapatkan penghasilan sekitar 150 ribu rupiah perminggu untk membiayai hidupnya. Dan untuk menjualnya ia harus bolak balik Padang-Sawahlunto setiap pekan.
Setelah mendapat gelar Sarjana, ia sempat mencoba bekerja mengajar sebagai guru, namun hatinya terlanjur terpaut dengan songket. Ia lebih menikmati hidup dengan usaha songket dan akhirnya pada tahun 2014 ia memilih jalan hidup membangun usaha sendiri dengan bendera usaha Dolas Songket.
“Saya ingin membangun usaha sendiri dan memajukan kembali nama Dolas Songket yang dulu dibangun oleh orangtuanya dan sempat berhenti beroperasi karena krisis ekonomi” ujar Dona.