Pada kesempatan sama, Sastri Yunizarti Bakri mengingatkan agar tidak ada lagi mental trap yang selama ini memandang perempuan sebagai subjek dan lemah. Padahal, banyak perempuan yang bisa bersaing, punya kapasitas, akses dan kompetensi jadi pemimpin. “Hilangkan mental trap. Perempuan itu juga jauh lebih hemat kalau memimpin, lebih peka dan penuh kasih sayang,” imbuhnya.
Para niniak mamak, cadiak pandai dan alim ulama, lanjut Sastri, harus menghilangkan streotif selama ini yang menilai perempuan itu hanya bisa jadi imam dalam keluarga. “Banyak perempuan yang memiliki manajerial dan leadership bagus serta mendemonstrasikan integritasnya ketika diberikan kesempatan untuk memimpin. Pertanyaannya, apakah kita betul-betul memberikan ruang bagi perempuan. Apakah partai politik sudah punya komitmen melakukan kaderisasi dan memberikan dukungan untuk itu,” tegas mantan Irjen Kemendagri itu.(*)