Oleh karena itu, dirinya mengapresiasi jika ada perempuan yang maju di legislatif dan eksekutif dengan maju di pemilu dan pilkada. “Bangga ada perempuan maju dan bertempur di pentas politik pilkada. Perempuan yang maju itu sudah menang dari pergulatan awal, lingkungan, anak dan suami,” ujar Reni.
Selama ini, katanya, banyak perempuan yang tidak menonjol dalam persaingan politik bukan karena kaum laki-laki lebih hebat. Namun, kadangkala dari kaum perempuan itu sendiri yang mengganjalnya dan tidak berani bersaing secara sehat.
“Yang mengendalanya perempuan itu sendiri. Belum satu suara. Bahkan, justru yang mem-bully perempuan maju itu perempuan juga. Padahal seharusnya bangga jika ada dari kaumnya yang berintegritas berada dalam kontestasi, berada di tengah laki-laki,” jelasnya.
Pada kesempatan sama, Sastri Yunizarti Bakri mengingatkan agar tidak ada lagi mental trap yang selama ini memandang perempuan sebagai subjek dan lemah. Padahal, banyak perempuan yang bisa bersaing, punya kapasitas, akses dan kompetensi jadi pemimpin. “Hilangkan mental trap. Perempuan itu juga jauh lebih hemat kalau memimpin, lebih peka dan penuh kasih sayang,” imbuhnya.