Di sisi lain, Nevi mengingatkan agar kaum perempuan untuk mengubah mindsetnya dengan mendukung perempuan berintegritas ketika ada yang maju di legislatif maupun eksekutif. “Jadi, kalau ingin maju, perempuan harus kompak dulu. Lalu, jangan sampai pakai sifat ‘panjat pinang’ dan gaduh ketika ada perempuan yang ingin maju,” ingatnya.
Sementara itu, Reni Mayeni juga menegaskan, tidak ada ganjalan perempuan untuk berkiprah di eksekutif maupun legislatif. Namun, hal itu harus dimulai dari mengubah pola pikir masyarakat dulu dengan menghargai dan mendukung jika ada perempuan potensial, berprestasi, punya kapasitas dan berintegritas.
“Perlu dukungan moral masyarakat, media massa dan bundo kanduang untuk mengubah mindset di masyarakat yang selama ini cenderung menilai hanya laki-laki bisa berkiprah jadi pemimpin daerah,” ungkapnya.
Menurutnya, banyak perempuan di Sumbar yang berkompeten jadi pemimpin. Ia mencontohkan dari hasil ujian kompetensi, nilai perempuan dan laki-laki bersaing. “Malah di banyak tempat justru nilai tertingginya perempuan ya,” ujar Reni yang bangga dilahirkan di etnis Minangkabau.