“Ya, jika ada yang datang membawa nilai-nilai thogut, yakni setiap sesuatu yang melampaui batas dan sesuatu yang disembah dari selain Allah SWT, kita larang berceramah dan memberikan pengajian di sini. Jamaah mendukung langkah-langkah kita sebagai pengurus dalam upaya mencegah jangan sampai masuk paham radikalisme ke mesjid ini,” terangnya.
Dengan langkah pencegahan terhadap radikalisme yang dilakukan pengurus ini, diungkapkan Asril ternyata mendapat apresiasi dari Polda Sumbar. Kepedulian pihak Polda Sumbar bahkan diwujudkan dengan ikut membantu pembangunan masjid ini.
“Bulan puasa ramadhan kemarin, Polda Sumbar membantu 100 sak semen. Bantuan ini sangat bermanfaat untuk pembangunan mesjid. Dalam upaya pencegahan virus corona, Polda Sumbar juga memberikan bantuan tiga kotak masker dan penyemprotan disinfektan. Kita ucapkan terimakasih kepada pihak Polda Sumbar,” ungkap Asril.
Tidak hanya dukungan terhadap pemerintah dan Polri dalam melawan gerakan radikalisme, pengurus mesjid juga ikut mendukung pemerintah daerah yang saat ini tengah berjuang menangani virus corona (Covid-19).
“Kita mengajak jemaah mesjid untuk mengikuti anjuran pemerintah, mengunakan masker, cuci tangan, jaga jarak, tetap bertahan di rumah,” ungkap Asril. (rel)