Sebagai renungan, jika kita semua sepakat ini adalah situasi perang dan corona adalah musuh bersama, berarti semua juga sepakat Para Tenaga Medis, perawat dan dokter adalah Para Pejuang dan Pahlawan. Jika dianggap sebagai perang, alangkah baiknya kita menempatkan para medis yang gugur dalam menjalankan tugas mulia ini kita hormati sebagai pahlawan kesehatan dan kita makamkan di makam pahlawan. Atau setidaknya di tempat pemakaman khusus untuk Pahlawan Kesehatan. Pemakaman khusus ini kita jadikan Monument/Memorial untuk mengingkatkan betapa gigihnya para Pahlawan Kesehatan kita. Betapa keselamatan masyarakat lebih mereka utamakan dibandingkan dengan keselamatan dirinya.
Tempat khusus ini juga untuk menghilangkan stigma di masyarakat tentang jasad orang-orang yang meninggal karena wabah corona. Sehingga tidak ada lagi kelompok masyarakat yang menolak daerahnya dijadikan kuburan mereka yang meninggal karena wabah corona. Selain itu, Monumen/Memorial ini juga kelak untuk mengingatkan kepada kita semua, bagaimana cara bersikap terhadap suatu wabah. Dan betapa solidaritas, gotong royong, persatuan dan kesatuan perlu terus kita pupuk sebagai bekal abadi kita sebagai bangsa yang besar.
Terakhir, terlepas dari analisa dan teori apapun, kita sebagai hamba yang tentunya banyak dosa dan khilaf, moment stay at home, dapat kita gunakan untuk banyak-banyak melakukan kontemplasi diri. Dan banyak merenung bahwa pada akhirnya tidak ada satu kekuatanpun yang bisa menghalangi kekuatan dan kehendak Sang Pencipta. Dia yang menciptakan segalanya, alam semesta termasuk apa yang terkandung di dalamnya. (Salih /Rel)