Perang Anti Belasting Dicatat Dengan Tinta Emas

oleh

Lebih detail Mulyadi menyampaikan bahwa puncak penolakan masyarakat Minang ini terjadi pada 15 Juni 1908, yang mana saat itu mereka beserta masyarakat melakukan perlawanan bersenjata. Peristiwa itu telah mengorbankan gugurnya ratusan pejuang rakyat sebagai patriot bangsa yang akan dikenang sepanjang masa, namun rakyat Kamang dipimpin Abdul Manan dan Manggopoh dipimpin Siti Manggopoh yang telah berhasil membunuh tentara kolonial Belanda saat itu.

Mulyadi menambahkan bahwa Kabupaten Agam saat ini disebut sebagai daerah dalam sejarahnya melahirkan tokoh-tokoh pemimpin dan pejuang rakyat, tokoh intelektual, ulama terkenal dan telah diakui oleh negeri ini sebagai pahlawan Nasional diantaranya, Abdul Halim dari Banuhampu, Hamka dari Sungai Batang Maninjau, Abdul Muis dari Sungai Puar, Adnan Kapau Gani dari Palembayan, Agus Salim dari Koto Gadang dan Rasuna Said dari Maninjau.

Tidak hanya itu, sesungguhnya banyak nama lain yang sangat berjasa dan berperan dalam sejarah bangsa ini dan banyak lagi tokoh-tokoh yang berperan di republik ini harusnya tidak boleh dilupakan. Bangsa yang besar dalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan serta tidak melupakan sejarah bangsanya, salah satunya dilakukan dengan menggelar diskusi ilmiah seperti seminar dan kegiatannya tuturnya.

Menarik dibaca