Kedua, keterampilan mengelola kelas. Dalam sebuah kelas diisi oleh beberapa orang siswa, ada yang tiga puluh orang bisa juga lebih. Masing-masing siswa memiliki gaya belajar, waktu belajar, perilaku dan daya serap yang berbeda-beda. Seorang guru memiliki kemampuan untuk mengelolanya agar proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik. Disisi lain ada orang tua yang mengatakan, satu orang saja anak yang diawasi belajar di rumah mereka sudah merasa kewalahan dibuatnya.
Ketiga, keterampilan membangkitkan minat belajar siswa. Minat dan motivasi belajar siswa yang datang ke sekolahpun beraneka ragam. Hal ini juga sangat dipengaruhi oleh latar belakang keluarga serta cita-cita yang akan dicapai. Ada yang sewaktu belajar di sekolah sangat serius dan ada juga yang tidak.
Seorang guru selalu berusaha membangkitkan motivasi belajar siswanya, agar semua mereka bisa berhasil. Bentuk implementasi yang dilakukan guru misalnya dengan membentuk kelompok belajar, memberikan contoh-contoh nyata dalam kehidupan, belajar di alam terbuka dan lain sebagainya sehingga materi pelajaran bisa dipahami oleh siswa.
Tugas utama guru dalam menciptakan sumber daya manusia tertuang dalam peraturan menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 16 tahun 2009. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru menggunakan berbagai strategi, metode dan model pembelajaran. Semua itu dilakukan agar peserta didik yang semulanya tidak mengerti terhadap suatu materi pelajaran menjadi mengerti dan memahaminya.