Anak dengan gaya belajar audio lebih senang mendengarkan gurunya bercerita, berapa jam lamanya tidak masalah bagi mereka. Anak dengan gaya belajar visual lebih senang melihat gambar atau melihat tontonan-tontonan dalam belajar, sementara anak kinestetis lebih menyukai praktek atau bekerja sewaktu mereka belajar. Seorang guru memahami semua itu karena sebelum menjadi guru mereka telah mendapatkan ilmu sewaktu mereka belajar di bangku kuliah dulu.
Kedua, keterampilan mengelola kelas. Dalam sebuah kelas diisi oleh beberapa orang siswa, ada yang tiga puluh orang bisa juga lebih. Masing-masing siswa memiliki gaya belajar, waktu belajar, perilaku dan daya serap yang berbeda-beda. Seorang guru memiliki kemampuan untuk mengelolanya agar proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik. Disisi lain ada orang tua yang mengatakan, satu orang saja anak yang diawasi belajar di rumah mereka sudah merasa kewalahan dibuatnya.
Ketiga, keterampilan membangkitkan minat belajar siswa. Minat dan motivasi belajar siswa yang datang ke sekolahpun beraneka ragam. Hal ini juga sangat dipengaruhi oleh latar belakang keluarga serta cita-cita yang akan dicapai. Ada yang sewaktu belajar di sekolah sangat serius dan ada juga yang tidak.