Penjernihan Sosial Emosional Peserta Didik

oleh

Pembentukan sikap seseorang sangat di warnai oleh pandangan seseorang terhadap orang lain atau objek di luar dirinya. Juga upaya cara ia memandang orang atau objek tersebut, yang lazim di sebut “ dunia kognitif seseorang.”(Kreck).

Sudah saatnya guru, orang tua dan masyarakat menjadi teladan bagi peserta didiknya. Baik itu dalam hal perilaku, tutur kata, maupun tabiat keseharian. Semua itu harus dicontohkan dan yang nantinya akan ditiru oleh peserta didik di dalam kehidupannya.

Keteladanan mengambil peranan yang sangat penting dalam internalisasi pembentukan kompetensi spiritual dan sosial. Dalam hal mencontohkan sikap diperlukan kesabaran. Sikap tidak bisa diajarkan, tetapi dibentuk dalam proses pembelajaran melalui pembiasaan yang berulang-ulang.

Di dalam buku Emotional Spiritual Quotient atau yang disingkat ESQ (Ary Ginanjar, 2004) Adi Sasono selaku ketua umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) mengatakan ESQ merupakan suatu hal yang sangat diperlukan untuk membangun mutu insani yang berkualitas.

Tidaklah cukup dengan hanya mengandalkan kecerdasan intelektual semata. Namun harus didukung dengan kecerdasan emosi. Kecerdasan emosi harus pula didasari dan di dorong untuk mencari ridho Allah.

Menarik dibaca