Menanggapi isu bahwa pengrusakan dilakukan dengan sengaja, karena berharap klaim asuransi. Sekdako menyampaikan bahwa mobil dinas Kasatpol PP & Damkar tidak termasuk kendaraan yang diasuransikan seperti banyak mobil dinas lainnya.
Hal tersebut dikarenakan terdapat refocusing anggaran untuk penanggulangan Covid-19. Sehingga, isu pengrusakan karena berharap klaim asuransi itu terbantahkan. Atau bisa jadi, pihak Albert Dwitra tidak menyadari hal tersebut.
Kepada bagian aset Dinas Pol PP & Damkar telah diperintahkan untuk membawa mobil dinas tersebut ke bengkel untuk diperbaiki seperti semula. Semua biaya ditanggung oleh pribadi terduga pelaku, tanpa menggunakan dana APBD. Sony menyampaikan bahwa saat penyerahan aset kendaraan dinas dilakukan penandatanganan pakta integritas.
Salah satu pasalnya mengatur bahwa kendaraan dinas menjadi tanggung jawab pemegang kendaraan dan ada ketentuan terkait pemeliharaannya.
“Beda kasus dengan kecelakaan, itu menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Tetapi, kalau kelalaian atau disengaja menjadi tanggung jawab pemegang kendaraan, termasuk juga biaya pemeliharaan yang dibawah Rp 50.000 menjadi tanggung jawab pemegang kendaraan,” papar Sekdako.
Mengingatkan kembali, mobil dinas Kasatpol PP dan Damkar Kota Padang Panjang ini sempat viral lantaran beredarnya video dugaan perusakan mobil dengan cara membenturkan depan dan belakang secara berulang ulang ke tiang tembok dekat kantor Satpol PP di kawasan Bancah Laweh.
Dalam video dengan durasi sekitar 42 detik itu sepertinya mobil sengaja dibenturkan ke tiang bangunan. Saat aksi berlangsung sekitar mobil terekam pula beberapa orang berpakaian seragam Pol PP.
Sebenarnya dugaan perusakan mobil dinas tersebut terjadi pekan lalu. Namun buncahnya setelah video tersebut beredar luas di media sosial, Sabtu (18/2/2023). Umumnya netizen memandang negatif karena mobil plat merah dibeli dengan uang rakyat.
Walikota Padang Panjang, Fadly Amran, yang berada di Makkah menunaikan ibadah umrah segera merespon dengan meminta maaf atas aksi tak elok yang telah membuat heboh masyarakat Kota berjuluk Serambi Mekah berpenduduk sekitar 58 ribu jiwa itu.
Dalam rekaman video Fadly dengan pakaian serba putih itu menyebut akan memberi tindakan tegas kepada para terduga perusakan mobil dinas Kasat Pol PP.
“…Saya mohon maaf atas kegaduhan ini dan saya sudah minta Sekda Padang Panjang untuk membentuk tim pencari fakta dan mengungkap seterang-terangnya ke masyarakat. Sekali lagi saya mohon maaf atas gaduh yang terjadi di pemerintahan Padang Panjang yang viral di sosial media sejak Sabtu kemarin…,”
Kepada Sekdako yang dihubungi via instagram, Walikota Fadly menyayangkan peristiwa itu terjadi. Semua bentuk pelanggaran itu ada sanksinya dan hukum harus ditegakkan.
Apa pun alasan perbuatan tersebut tidak bisa ditoleransi. Melalui Sekdako, Fadly tak lupa mengingatkan agar seluruh ASN Padang Panjang dapat menjadi contoh yang baik, bukan sebaliknya memancing kegaduhan dan keributan. (Yetti Harni)