Oleh : Syarifuddin (Widyaiswara LPMP Sumatera Barat)
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses tersebut merupakan upaya yang harus dilaksanakan hingga tercapainya tujuan pembelajaran (Diknas, 2007).
Proses pembelajaran pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) membutuhkan fasilitasi belajar yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran IPA.Salah satu fasilitas yang dibutuhkan adalah keberadaan laboratorium IPA di sekolah.
Keberadaan laboratorium IPA dianggap sebagai jantung ilmu pengetahuan. Melalui kegiatan praktek di laboratorium IPA,proses pembelajaran akan dapat berjalan lebih berkualitas dan menyenangkan, karena peserta didik bisa melihat secara langsung materi yang sedang dipelajarinya.
Guru-guru IPA jarang memanfaatkan laboratorium dalam proses pembelajaran (Riki Apriadi, 2011). Pembelajaran yang dilakukan kebanyakan menggunakan metode ceramah. Hal ini mengakibatkan peserta didik banyak yang mengalami kesalahan konsep (mis konsepsi) dari materi yang dipelajarinya.
Rendahnya penggunaan laboratorium IPA dalam proses pembelajaran disebabkan oleh berbagai hal diantaranya, kondisi laboratorium IPA yang tidak layak digunakan untuk tempat pembelajaran,kekurangan alat dan bahan, sarana prasarana yang tidak lengkap, kemampuan guru dalam menggunakan alat IPA, serta kemampuan guru IPA dalam mengelola laboratorium.