Penganiayaan Wisatawan Perancis di Mentawai Bukan Tipiring

oleh

Sementara Aurelius Yan yang juga dihadirkan sebagai saksi mengakui melihat korban kembali ke penginapan dengan kondisi wajah luka dan mengeluarkan banyak darah. “Dia minta es batu. Awalnya tidak ada, tapi kemudian bisa saya carikan,” ujar Yan.

Hal yang sama juga ditegaskan karyawannya, Elsa yang juga diperiksa sebagai saksi kemarin. Ia mengaku melihat korban luka-luka di bagian wajah, meski tak melihat aksi pemukulan tersebut.

Sedangkan Jordan mengakui aksi pemukulan itu, tetapi ia tidak ingat apakah berapa kalinya. “Dua atau tiga kali saya tidak ingat,” ujar pria asal Amerika Serikat yang sudah menetap di Mentawai sejak 2001 itu.

Hanya saja ia menyatakan bukan pemukulan begitu saja, tetapi perkelahian. “Pukul betul, reaksi saja, ada perkelahian. Itu karena saya panggil dia marah-marah,” tuturnya. (Rel)

Menarik dibaca