Keempat, Akses internet yang sulit dan tidak stabil. Saat ini tidak seluruh daerah terjangkau jaringan internet. Selain itu jaringan internet juga sering tidak stabil. Hal ini juga merupakan hambatan dalam proses pembelajaran dengan sistem daring.
Keberadaan fasilitas jaringan merupakan hal yang utama dalam pembelajaran sistem daring. Keberadaan peserta didik yang jauh dari pusat kota ataupun jauh dari jangkauan jaringan provider tentunya tidak dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan lancar.
Terkadang peserta didik bersusah payah mencari tempat tertinggi seperti di bukit untuk mendapatkan koneksi yang lancar.
Kelima, Kemampuan belajar mandiri yang kurang. Kunci dalam pembelajaran daring adalah kemandirian peserta didik untuk belajar. Hal ini diawali dengan kesadaran peserta didik untuk belajar.
Peserta didik yang sadar atas kebutuhan dan tanggungjawabnya untuk belajar, akan terus berusaha mengikuti perkembangan dan tugas-tugas meskipun sulit. Oleh sebab itu, kemandirian sangat penting dalam proses belajar daring dimasa pandemi ini.
Kendala-kendala tersebut menuntut tanggungjawab guru dalam pelaksanaan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Kompetensi guru menjadi modal yang turut menentukan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran melaluidaring