Selain itu tidak jarang kita membaca berita yang berisikan sikap-sikap buruk peserta didik terhadap guru, orang tua, ataupun sesama peserta didik lainnya. Hal ini disebabkan banyaknya pengaruh dari pergaulan bebas dan penyalahgunaan teknologi yang banyak informasi mereka terima melalui media sosial, tanpa adanya batasan dan penyaringan menyebabkan mereka dapat melakukan apa yang mereka inginkan.
Kurikulum 2013 juga mengimplementasikan pendidikan karakter di sekolah dasar. Hal ini terintegrasi dalam setiap mata pelajaran, terkhusus dalam pembelajaran pendidikan Agama dan Pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan Karekter tergambar pada kompetenti inti1 berupa sikap spritual dan Kompetensi Inti 2 berupa sikap sosial.
Menurut E Mulyasa, pendidikan karekter dalam kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuam pendidikan.
Ada 5 nilai utama yang dikuatkan dalam pendidikan kareakter di sekolah. Pertama, religius, keberimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan yang maha Esa merupakan perwujudan dari nilai karakter religius. Dalam nilai religius peserta diharap mampu melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, menghargai perbedaan agama serta toleranai terhadap agama lain.