Menurut Tifatul Sembiring dengan tulisan yang berjudul menguatkan hubungan sosial dan mengatasi konflik pada bahagian akhir beliau katakan “ akar rumput akan melihat dan mencontoh para elite dan pemimpin” yang menjadi pemimpin adalah birokrat/politisi.
Jika pemimpin tidak meletakkan pendidikan itu pada jalur tersendiri/khusus dan selalu mempunyai intervensi besar maka sepanjang itu pendidikan tak akan pernah mampu menciptakan guru-guru profesional yang berakhlakul karimah, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Sedangkan masalah kognitif atau ilmu pengetahuan berasal dan bersumber dari luar akan mengikuti jika IMTAQ anak-anak sudah kokoh melalui guru-guru profesional.
Maka salah satu jalan agar mempercepat guru profesi menjadi guru profesional tentu perlu dipertimbangkan agar guru dikembalikan pada jalur tersendiri. Seperti yang sudah dilakukan oleh jajaran Departemen Agama saat ini, Perguruan Tinggi atau pada zaman era pemerintahan sebelumnya. Sehingga tercipta guru-guru profesional yang memang guru yang memenuhi semua kompetensi (padagogik, pengetahuan, sosial dan moral).
Tidak dibelok-belokan oleh praktek-praktek uji coba atau kegiatan tendesius kewilayahan/kelompok/ perorangan karena hanya ditangan guru profesionalah muncul anak-anak bangsa yang selamat di dunia (ilmu pengetahauan) dan selamat di akhirat (IMTAQ) serta mengajarkan keutuhan bangsa dalam kerangka NKRI.