Pada kesempatan itu, juga dilaksakan sosialisasi pengurangan resiko bencana serta pencanagan STB. Kemudian, jadwal yang belum ditentukan, hal yang sama juga akan dilaksanakan di nagari Mungka, kecamatan Mungka, bertempat di kantor Wali nagari setempat.
Tujuan didirikan KSB disetiap nagari ini, untuk menjadi tim yang paling awal memberi pertolongan kepada warga saat terjadi bencana. Sedangkan, mulai dibentuknya STB, karena anak dan remaja merupakan kelompok paling rentan beresiko tinggi terkena dampak bencana, maupun masalah kesehatan, baik secara fisik maupun psikologi.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain wilayah tempat tinggalnya yang rawan bencana maupun kurangnya pengetahuan, ketrampilan, dan kesadaran untuk mengurangi resiko. STB, sebagai anggota remaja PMI mempunyai peran dan peluang mempengaruhi kelompok sebayanya, baik di sekolah maupun luar sekolah.
Ditambahkan Hendri Yoni, melalui pendekatan pendidikan remaja sebaya, anak dan remaja akan bersama-sama bertukar informasi, menemukan masalah, merancang dan membuat kesepakatan solusi melalui kegiatan dan perilaku pengurangan resiko.
“Perilaku positif yang diawali sejak dini, akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup di masa mendatang dan memberikan pengaruh kepada perilaku positif orang dewasa. Untuk menunjang hal tersebut, maka perlu dibentuk KSB dan STB dalam hal memahami pentingnya membangun ketahanan anak dan remaja terhadap pengurangan resiko, “ujar Hendri Yoni.(wba).