“Kalau sudah di ninik mamak musyawarahnya tentu tidak ada yang menyanggah kenapa dia tak dapat bantuan, ini bagian inovasi kultural yang dilakukan nagari Pasie Laweh ini,”ujar Rusdi Lubis.
Tiga tim penilai, Basril Basyar, Gusfen Khairul dan Adrian Tuswandi.
“Ini nagari model yang mampu memanfaatkan media sosial
hal positif yang mampu memviralkan 20 destinasi wisata di nagari ini,”ujar Basril Basyar.
Gusfen Khairul mengakui di Pasie Laweh ini ada roh yang berbeda yakni memadukan kearifan lokal dengan teknologi informasi.
“Ada pendekatan kultural dan sarat nilai kearifan lokal meski ada aplikasi informasi teknologi tapi di Pasie Laweh bisa memadukannya sehingga roh transparansi di sini kuat dengan partisipatif warganya,”ujar Gusfen Khairul.
Ka Pasie Laweh TPKTDD menilai
Dibukakan pintu pusat data informasi
Ada suguhan makan siang dengan gulai paku khas di sini. Duh illah negeri Pasie Laweh nan Indah
Jadilah terdepan transparansi dan unggual di pengelolaan destinasi wisatanya. (own/tkptdd)
Tip & Trik