Pasar Muaralabuh: Sampah Berserakan, Pungutan Tetap Jalan

oleh

Saat ini, walaupun jalan menuju pasar baru tersebut telah dibangun Pemda, nmaun kondisi pasar saat ini sungguh sangat menyedihkan. Pasalnya, selain kios- kios yang telah dibangun Pemda dan ditempati para pedaang sudah banyak rusak dan atapnyapun ditumbuhi rumput.

Selain itu dilokasi pasar juga telah banyak ditumbuhi semak belukar setinggi orang dewasa, juga sampah berserakan di beberapa tempat, sehingga menimbulkan bau tak sedap, membuat pedagang tidak merasa nyaman melakukan aktifitas jual beli. Tidak itu saja, fasiltas umum lainnya seperti, mushalla tidak dapat dimanfaatkan oleh pedagang masyarakat untuk menunaikan shalat, sehubungan di halaman mrumah ibadah tersebut telah ditumbuhi semak belukar dan sampahpun berserakan.

Ironisnya, kepada pedagang tetap dipungut jasa biaya kebersihan dan pengelolaan pasar, namun kemana uang tersebut mengirapnya, telah menjadi tanya tanya dan telah menjadi issu dan gunnjingan masyarakat dan pedagang. Seperti telah dikemukakan beberapa orang pedagang yang tidak bersedia disebut jati dirinya, dimana kepada pedagang tetap saja dipungut biaya kebersihan oleh petugas dari Dinas Koperindag Solok Selatan dengan tanda terima berupa kwitansi biasa dan tidak pakai cap stempel, dengan lasan untuk biaya kebersihan pengelolaanpasar. Namun kenyataannya kawasan pasar tempat mereka berjual beli sangat semwrawut, sapah berserakan dimana- mana, sehingga meninbulkan rasa tak sedap, menbuat para pedagang merasa tidak nyaman beraktifitas di pasartersebut, kata mereka.

Menarik dibaca