Ketimbang mengembangkan kemampuan berfikir tingkat tinggi peserta didik untuk memecahkan masalah. Untuk itu guru perlu memperbaharui (revision) pemahamannya terhadap konsep penilaian itu sendiri.
Pada dasarnya penilaian tidak hanya terkait pengumpulan data. Tetapi lebih kepada sesuatu yang kita lakukan dengan dan untuk peserta didik (Green, 1998).
Peserta didik perlu dipandu, diarahkan, dan dibantu selama proses belajar mengajar. Tidaklah adil jika kita hanya mengukur pencapaian peserta didik tanpa ‘memberi makan’ dan ‘menyirami’ perkembangan mereka selama proses pembelajaran.
Menilai berasal dari bahasa Latin ‘assidere’ yang berarti duduk dengan. Di dalam penilaian, seseorang (guru) diibaratkan duduk dengan peserta didik.
Ini mengimplikasikan sesuatu yang kita lakukan dengan dan untuk peserta didik, bukan terhadap peserta didik (Green, 1998).
Panduan Penilaian untuk SMA yang dirilis Juni 2017 menjelaskan secara eksplisit bahwa ada tiga cara memandang penilaian itu sendiri.
Ketiga cara pandang itu adalah pertama, penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning), kedua penilaian sebagai pembelajaran (assessment as learning), dan ketiga penilaian atas pembelajaran (assessment of learning)