SPIRITSUMBAR.com, Mentawai – Kepala Desa Tuapejat, Pusuibiat.T. Oinan lakukan musyawarah dengan masyarakat pasca tengelamnya 3 warga di Pantai Mapaddegat beberapa waktu lalu. Bahkan 1 dari korban dinyatakan meninggal dunia, pada Sabtu 01 Januari 2022
Musyawarah bersama masyarakat dan para tokoh masyarakat untuk menggelar acara ritual (acara adat) dan doa bersama di sekitaran pantai Paddegat.
Dari hasil musyawarah, pihaknya akan mendatangkan orang untuk melakukan ritual dan doa bersama. Ritual akan digelar selama 2 hari. Yakni, pada 21- 22 Januari 2022 di pantai paddegat km4 Desa Tuapeujat, Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar).
“Kita telah sepakat bersama tokoh masyarakat untuk menggelar acara ritual atau doa bersama. Karena peristiwa tersebut sudah sering terjadi. Sebelum peristiwa yang kamaren itu, kita tidak pernah mengadakan gelar doa bersama atau acara ritualnya,” ujar Kepala Desa tuapeijat Pusuibiat.T.Oinan saat di temui wartawan di kediamannya, Selasa (11/1/2022).
Selain itu, pemerintah desa Tuapejat juga akan melakukan koordinasi bersama Dinas Pariwisata. Koordinasi bertujuan memaksimalkan sarana dan prasarana dalam menjaga keamanan dan kenyamanan Wisatawan.
Posko Baywatch maupun Balawista itu nantinya didukung oleh peralatan, seperti pelampung dan alat pengeras suara serta peralatan terkait. Kemudian memberi tanda peringatan disetiap tempat usaha di Pantai Mapaddegat.
“Kita berharap, dengan langkah ini, para wisatawan kita yang berkunjung ke Pantai Peddegat ini akan semakin merasa nyaman,” ujarnya.
Pusubiat T. Oinan juga menyebutkan sejak dahulu sudah tercatat sebanyak 7 orang korban tenggelam meninggal dunia di Pantai Mapaddegat.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang akan mau berkunjung atau berwisata di Pantai Paddegat untuk tidak mandi di pantai dulu menjelang acara ritual dilaksanakan.
“Ini kita lakukan antisipasi agar tidak sering terjadi lagi kejadian seperti ini,” ujarnya. (Sabarial)