Padang, SPIRITSUMBAR.com – pelaksanaan kegiatan iven Panggung Apresiasi Seni 2024 yang digelar pada Jumat 19 Juli 2024 di pelataran parkir Taman Budaya Sumatera Barat berlangsung meriah.
Pelaksanaan kegiatan realisasi pokok pikiran Hidayat Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Sumbar fraksi Gerindra di mulai pada pukul 16.00 wib hingga pukul 24.00 wib.
Sebanyak 8 kelompok menampilkan atraksi yang memukau pengunjung. Atraksi pertunjukan seni hasil kurasi 5 kurator ini dimulai dengan penampilan sangat tari anak Cosmo.
Sebagai penampilan perdana ini, sangar tari anak cosmo menampilkan garapan tari yang berjudul Satangang, pertunjukan ini di mainkan oleh penari berusia pelajar SD dan SMP.
Dengan gerakan atraktif tegas dengan mengisahkan cerita kehidupan generasi muda mencari jatidiri, pertunjukan ini mampu menarik perhatian ratusan undangan dan pengunjung yang menyaksikan pertunjukan ini.
Lainnya dengan penampilan Gamad Pituah Minang, kelompok yang di gawangi oleh Eka Malay ini mampu membawa pengunjung ke suasana kota Padang tahun 60 dan 70. Musik gamad yang menjadi ikon musik di Kota Padang ini dibawakan oleh generasi muda dengan apik tanpa mengurangi sentuhan identitas dari aliran musik ini.
Pada pukul 20.00 wib, pertunjukan panggung apresiasi seni kembali menyuguhkan pertunjukan garapan tari dan musik oleh palito hati, bertajuk sumarak galanggang, karya musik tari garapan maulana asyididig asal Alai Pauh Limo ini menghadirkan karya 20 penari berasal dari pelajar SD hingga SMA.
Dengan materi silek pauh, tari buai buai dan gandang tambua tansa sebagai pondasi dasar karya ini memukau ribuan pengunjung di pelataran parkir gedung baru Dinas Kebudayaan Sumbar.
Dan yang tak kalah menarik lagi, penampilan kelompok satangak art dari mahasiswa unp semakin menambah semarak panggung apresiasi seni 2024 yang di gelar oleh Taman Budaya Sumatera Barat. Dengan menampilkan musik garapan yang terinspirasi dari musik tabot dan dendang sufi serta minang makin memberikan warna even ini.
“Ini merupakan konsep pertunjukan yang afik yang saya tonton selama tahun 2024 ini di taman budaya. Berbagai genre pertunjukan 8 komunitas di tampilkan dengan sentuhan panggung dan sound yang megah. Serta di topang dengan dukungan backgraund vidiodrone.
Dalam even ini kami dapat menyaksikan kekayaan dan keberagamaan karya seni komunitas dna kelompok seni di kota padang” terang Osi, seniman musik di kelompok majesti lulusan magister seni yogya ini.
Senada, Fauzan, mahasiswa isi Padang Panjang jurusan yang sengaja datang jauh jauh dari Padang Panjang menyaksikan even ini.
“Tidak rugi saya jauh jauh dari Padang Panjang, berbagai atraksi aliran musik dan tari saya saksikan di even ini. Ini keren, dan perlu di lanjutkan serta dijadikan agenda rutin oleh taman Budaya Sumatera Barat” ujarnya
Sementara itu, Dr Adria Catri Tamsin akademisi FBBS UNP dan juga sastrawan Penyair Sumatera Barat menilai even ini sangat positif untuk kemajuan dan keberlangsungan seniman dalam berkarya di Sumatera Barat.
UPTD Taman Budaya harus menjadikan even ini agenda tetap tiap tahunya untuk mengapresiasi komunitas seni di kota padang dan daerah lainya.
“Melalui even ini dapat kita melihat peta perkembangan karya seniman dan komunitas di Sumatera Barat. Melalui even ini saya pribadi cukup kaget ternyata karya karya seniman muda di Sumatera Barat cukup kreatif. Namun tidak meninggalkan khasanah seni budaya warisan leluhur,” ujarnya .
Misalnya saja, karya dari langkok grub, dibawah pimpinan hasanawi, terlihat jelas karya ini memiliki pondasi kuat dari musik shalawat dulang, saluang pauh, rabab pasisia dan dendang minang. Langkok grub mampu mengkolaborasikan seluruh aliran tersebut dalam sebuah garapan musik sufi yang luar biasa. Saya terhibur dengan even ini. Terang dosen FBBS UNP yang juga anak dari seniman besar dan akademisi sastra Sumatera Tamsin Medan ini.
Sementara itu, seniman Sufhasrilarmeynd , menyaksikan acara ini dari awal pembukaan dan hingga akhir, menilai even ini cukup luar biasa.
Kedelapan kelompok yang tampil merupakan kelompok kesenian yang cukup representatif, karya yang mereka tampilkan cukup berkualitas dan mampu menghibur penonton. Selain itu, konsep acara yang santai dan memberikan ruang penonton, dengan penampil serta pejabat berbaur, terlihat tidak ada pembatas dan gap yang memisahkan.
Hal ini cukup terang dan jelas dalam even ini. Ini saya nilai sesuatu yang menarik dan perlu di lestarikan untuk even selanjutnya oleh UPTD taman budaya. (Z)