Sawahlunto, SpiritSumbar.com – Melimpahnya produksi perkebunan jeruk nipis di Desa Kolok Nan Tuo Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar) menyebabkan harga jual di tingkat petani sangat merugikan petani. Permasalahan ini menjadi salah satu perhatian Pemerintah desa tersebut.
Melalui dana desa Pemerintah Desa setempat merencanakan akan membuat industry pengolahan jeruk nipis menjadi minuman suplemen. Rencana ini diungkapkan Kepala Desa setempat, Supriadi Mukri beberapa waktu lalu.
”Saat ini jumlah produksi yang mampu dihasilkan sudah mencapai besaran 10 ton per hari dengan harga jual hanya berkisar hingga Rp400 per kilogram. Melalui upaya pengolahan jeruk nipis menjadi minuman kemasan yang rencananya akan diberi label (JENIPER) tersebut, diperkirakan nilai jual di tingkat petani mampu mencapai angka Rp3.000 hingga Rp4.000 per kilogram” ujarnya.
Lebih lanjut Supriadi Mukri mengungkapkan bahwa untuk mewujudkan program tersebut, pihaknya sudah menganggarkan pembelian peralatan serta modal kerja sebesar Rp300 juta melalui alokasi dana desa.
Dengan peralatan yang ada nantinya di tahap awal, diharapkan Desa Kolok bisa memproduksi pada dua jenis produk, yakni suplemen berkemasan botol yang dapat langsung diminum serta dalam bentuk sirup.