Terkait program itu, capaian hingga pertengahan 2020 ini dari 49 buah jumlah koperasi aktif di Padang Panjang, sekitar 50% nya sudah melaksanakan pola syariah. Sisanya dalam proses persiapan transisi dari pola konvensional ke syariah. Target akhir RPJM 2018-2023 semua koperasi di kota ini akan berpola syariah.
Sementara di segi pelaksanaan rapat anggota tahunan (RAT) tahun 2019, terpisah Kepala Dinas Koperindag setempat, Arpan, menyebut sudah terwujud 20 koperasi. Berikut, ada 19 koperasi sudah menyampaikan laporan keuangan tahun 2019, tapi belum bisa laksanakan RAT, karena terkendala Covid-19.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Dari 39 koperasi yang sudah menyampaikan laporan keuangan tahun 2019 itu, tercatat KPN Balaikota peraih sisa hasil usaha (SHU) tertinggi yakni Rp 960 juta, hampir Rp 1 milyar. Berikut disusul Kencana Rp 680,1 juta, Kokandiko Dikbud Rp 531,6 juta, KPN Sedar Rp 388,3 juta, dan SMKN-1 Rp317,4 juta.
KPN (Koperasi Pegawai Negeri) Balaikota merupakan salah satu koperasi di Padang Panjang yang sudah menerapkan pola syariah. Perolehan SHU (keuntungan)nya yang naik cukup tajam dari Rp 724 juta pada 2018 ke Rp 960 juta pada 2019, bukti keberhasilan sejak koperasi ini bergeser ke pola syariah.