Padang Panjang, Spiritsumbar – Kejutan, Kota Padang Panjang meraih 3 penghargaan nasional selama Juli 2022 lalu. Rinciannya, penghargaan MKK; lingkungan hidup; dan kota layak anak (KLA). Meski, tiga penghargaan ini belum yang kategori (level) teratas, sebab masih ada yang perlu dibenahi/ditingkatkan.
Dari tiga penghargaan itu, dua diterima langsung oleh Walikota Fadly Amran. Pertama, penghargaan MKK dari Kepala BKKBN-RI, Hasto Wardoyo, pada peringatan Harganas di Medan, 6 Juli. Kedua, KLA dari Menteri PPA-RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di Bogor, 23 Juli.
Sedangkan piagam Nirwasita Tantra, penghargaan terkait pengelolaan lingkungan hidup itu, diwakili penerimaannya oleh Kepala Dinas Perkim-LH Kota Padang Panjang, Alvisena, dari Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK)-RI, Dr.Alue Dohong, di Kantor Kementerian LHK di Jakarta, 20 Juli.
Berkenaan MKK, Kepala Dinas Sosial Kota Padang Panjang, Osman, yang mendampingi Walikota Fadly ke Medan menerima penghargaan terkait upaya pengendalian penduduk dan keluarga berencana (PP-KB) itu, menyebut MKK bukan penghargaan level tertinggi. Nama penghargaan tertingginya adalah Saka Karya Kencana (SKK).
Untuk bisa meraih penghargaan SKK oleh Padang Panjang ke depan, persoalan yang cukup serius itu adalah kasus stunting (gangguan pertumbuhan) pada anak Balita di kota ini cukup tinggi, yakni 20 % versi data Kemenkes-RI tahun 2021. Angka itu lebih tinggi dari rekap data Posyandu Kota Padang Panjang – 2021, yakni 15,57 %.
Makanya, Walikota Fadly Amran menurut Osman, minta kepada semua OPD terkait di Padang Panjang (seperti Dinas Sosial, Bappeda, DKK, Dinas PU, Dinas Perkim-LH dan PDAM Red-), agar lebih fokus dan optimal berupaya mengatasi/mengurangi kasus stunting 20 % anak Balita tersebut.
Sementara itu terkait penghargaan KLA, Kadis Sosial, Osman menyebut, penghargaan ini terdiri 5 level. Yang tertinggi bernama Kota Layak Anak (KLA), terus disusul ke bawahnya dengan nama; Utama, Nindya, Madya dan Pratama. Padang Panjang di 2022 ini meraih yang level Nindya, sama dengan tahun 2021 lalu.
Tapi capaian KLA level Nindya pada 2022 itu menurut Osman, sesuai dengan target RPJM 2018-2023 duet Wako/Wawako Fadly Amran – Asrul. Walikota Fadly berharap, pada 2023 depan Padang Panjang akan bisa naik ke level Utama. Atau kalau dapat, yang level KLA-nya, kata Kadis Sosial Osman.
Demikian pula dengan penghargaan terkait pengelolaan lingkungan hidup, terpisah Kepala Dinas Perkim-LH, Alvisena menyebut, Walikota Fadly berharap pada 2023 datang, penghargaan diterima Kota Padang Panjang naik dari piagam ke piala.
Untuk mewujudkan harapan itu, Kepala Dinas Perkim-LH, Alvisena, menyebut persoalan yang menonjol kini di Padang Panjang lebih ke soal lokasi pembuangan akhir (LPA) sampah di Sungai Andok, tepi selatan kota ini. Karena tempatnya sudah over kapasitas sejak 2020 lalu. Itu sebabnya, di situ muncul 5 bukit sampah setinggi 15-20 meter.
Padahal pembuangan sampah dengan pola membuat bukit-bukit sampah seperti tadi, seperti diingatkan oleh pihak Dinas LH Prov Sumbar dalam diskusi di Balaikota Padang Panjang belum lama ini, bisa beresiko serius. Salah satu, bukit sampah itu berpotensi meledak, lantaran ada gas metan di dalamnya.
Masalah inilah menurut Alvisena, yang kini sedang diupayakan oleh Pemko Padang Panjang mengatasinya. Rencana kegiatan terkait ini antara lain, menggerakan pemilahan sampah dari hulu, menumbuh-kembangkan kehadiran bank-bank sampah, dan merintis kerjasama dengan pihak ketiga dalam mengelola sampah.(jym/yet).–