Padang Panjang di Usia 234 Tahun Bertabur Prestasi

oleh

Berikut juga tumbuh jadi kota pendidikan, terutama pendidikan Islam lewat Thawalib di Pasausang (berdiri 1911), Thawalib di Gunung (1921), Diniyah Puteri (1923), Kauman (1926) dan lainnya yang ramai oleh pelajar dari tanah air dan negeri jiran hingga 1970- an.

Bagaimana Padang Panjang kekinian? Peran sebagai kota perdagangan, seperti bisa diamati di lapangan, mundur. Jika untuk perdagangan sayur-mayur, peran itu sudah lama terbagi bersama Pasar Padanglua Bukittinggi, dan Pasar Kotobaru-Tanahdatar, untuk komoditi ikan kering lebih mundur lagi.

Tapi peran sebagai kota tujuan pendidikan  kota berpenduduk sekitar 62 ribu jiwa itu dianggap masih relatif bertahan. Ini ditandai dengan sebagian besar pelajar di SMTP dan SMTA Padang Panjang dewasa ini, terlebih sekolah agama negeri/swasta dan sekolah umum swastanya, datang dari luar kota itu, termasuk dari luar Sumbar. (Yetti Harni/adv)

Atlit penerima bonus

Tokoh masyarakat penerima pin emas
Tokoh masyarakat penerima pin emas

 

 

 

 

 

 

Menarik dibaca