Padang Panjang di Usia 233 Tahun, Kota Pertama di Sumbar Nihil Kemiskinan Ekstrim

oleh

Sebelumnya Pj.Walikota Sony mengungkap Pemko Padang Panjang dan warganya tentu patut bersyukur, karena bisa relatif cepat bangkit, pasca terdampak Covid-19 pada 2020-2021. Dan APBD di 2020-2021 itu banyak direfocusing mengatasi dampak Covid-19, sehingga banyak program pembangunan tidak terwujud.

Tapi mulai 2022 sejalan meredanya wabah Covid-19, berbagai program kegiatan pembangunan (fisik & non fisik) kembali terealisasi. Dan itu berdampak positif pada peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM), pertumbuhan ekonomi dan PDRB. Berikut, penurunan angka pengangguran, kemiskinan dan indeks gini.

Sesuai data makro yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, seperti dikutip oleh PJ.Walikota Sony di rapat paripurna yang berakhir sebelum waktunya Shalat Jumat itu, IPM naik dari 77,97 pada 2021 jadi 78,78 (2022). Angka ini lebih tinggi dari Provinsi Sumatera Barat (Prov Sumbar) yakni 73,26 (2022).

Berikut, pertumbuhan ekonomi naik dari 3,46 % (2021) ke 4,39 % (2022), lebih tinggi dari provinsi 4,36 %. Pengangguran turun dari 4,9 % (2021) ke 4,84 % (2022), lebih rendah dari provinsi 6,28 % dan nasional 5,86 % (lihat tabel: Prestasi Kota Padang Panjang 2022 & Program Unggulan Pembangunan 2024).

Menarik dibaca