Gubernur Irwan Prayitno di penghujung virtual meeting itu menyampaikan ucapan terima kasih kepada para walikota/bupati atas kesiapan daerahnya melaksanakan pola hidup normal baru. Tapi sejalan itu, Gubernur mengingatkan agar para kepala daerah lebih waspada dan bekerja keras.
Sebab, peralihan PSBB ke pola hidup norma baru itu bisa jadi banyak warga masyarakat berasumsi; pandemi sudah usai. Lalu, terlena, pergi beraktivitas keluar rumah tanpa masker, tanpa jaga jarak fisik dan tidak hirau lagi cuci tangan pakai sabun. Tahunya kemudian terjadi wabah Covid-19 gelombang dua.
Kemunculan pandemi Covid-19 gelombang kedua itu antara lain terjadi di Kota Seoul, Korea Selatan, dan Kota Paris, Perancis. Terus, pemerintah setempat terpaksa mendadak melakukan lockdown lagi. Persitiwa tadi patut jadi perhatian kita di Sumbar, sebut Gubernur Irwan.
Kunci dalam upaya memutus rantai Covid-19 tidak lain mesti disiplin pakai masker, terutama bila keluar rumah, sering cuci tangan dengan sabun, dan jaga jarak fisik (physical distancing). Hal ini perlu disosialisasikan ke masyarakat sampai level bawah seperti RW dan RT di kota, atau nagari, jorong dan dusun di kabupaten.
Terkait itu, Gubernur Irwan memuji langkah Pemko Bukittinggi yang melakukan uji swab pada sekitar 1.000 orang warganya, pekan ini. Sebab, dengan langkah itu akan diketahui apakah Bukittinggi sejak penerapan pola hidup normal baru dari awal Juni itu masih nihil (zero) dari kasus Covid-19, atau muncul kasus baru?
Yang juga menarik adalah Padang Panjang, kota kecil di pertigaan jalan darat jantung Sumatera Barat dan Pulau Sumatera itu adalah kondisinya yang sudah nihil dari kasus Covid-19. Tadinya, kota ini sempat tegang, sebab warga kota itu yang tertular Covid-19 tercatat 25 orang, terbanyak kedua di Sumbar.