“Kalau banjir pemerintah yang disalahkan. Padahal yang menciptakan adalah kita sendiri. Ini harus menjadi perhatian bersama. Ketua RT harus mampu mencegah penutupan riol ini. Minimal harus menyediakan bak kontrol dalam jarak ideal,” ujar Hendri Septa.
Ketua RT 04 RW 11 Kelurahan Banuaran Nan XX, Saribulih yang ikut mendampingi Walikota Padang mengaku sangat prihatin dengan kondisi yang ada. Namun, sebagai RT butuh dukungan dari Pemko Padang. Minimal adanya adanya pegangan sebagai dasar untuk bertindak. ” Minimal dalam bentuk surat edaran dari kelurahan,” ujar Saribulih yang juga Pembina Yayasan Berkah Amal Salih di Banuaran ini.
“Selama ini, pihak RT tidak bisa berbuat banyak lantaran tidak adanya dasar untuk menegur warga. Minimal pemerintah harus membuat edaran. Jadi Ketua RT, bisa menindaklanjuti edaran tersebut,” ujar Saribulih yang juga praktisi pendidikan ini.
Hal sama disampaikan Ketua RT 01 RW 10 Herwaty Taher. Kolaborasi semua pihak sangat penting, persoalan, kebersihan, keindahan dan keamanan bisa berjalan secara maksimal.
“Terkait persoalan banjir di Banuaran juga berkaitan dengan kelurahan Parak Laweh Pulau Aie. Karena, hulu riol di Banuaran ini berasal dari Pasar Pagi Parak Laweh. Jadi harus ada kolaborasi dan menimalisir persoalan ini,” Herwaty Taher yang juga Koordinator Jumat Berkah Berbagi (JBB) Amal Salih ini.