Melalui pilkada yang berkualitas, mampu menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan mampu membangun daerahnya. Oleh karena itu, darimana meminta agar semua pihak untuk bertanggung jawab dalam menyukseskan pilkada di Maluku
“Ujung dari proses demokrasi ini adalah bagaimana rakyat memilih pemimpinnya, kita berharap agar lebih baik kualitasnya dan menghasilkan pilihan yang tepat. Kita bertanggung jawab kepada semuanya, bahwa dalam proses pilkada ini menghasilkan pemimpin yang lebih baik,”, ungkal Nono.
Senator DPD RI dari Maluku, Novita Anakotta, menganggap KPU mempunyai PR besar terkait partisipasi masyarakat sebagai pemilih. Dalam menghasilkan pemimpin daerah pilihan masyarakat, harus dari pilkada dengan tingkat partisipasi yang tinggi.
“Tidak bisa dipungkiri baik KPU Bawaslu dan stakeholder butuh effort yang lebih karena dilakukan di masa pandemi. Pengawasan dilakukan untuk memastikan persiapan pilkada agar angka pemilih tinggi dan tidak memunculkan klaster baru Covid-19,” pesannya.
Dalam rapat yang juga dihadiri oleh Senator dapil Maluku Utara Matheus Stefi Pasimanjeku dan Senator dapil Papua Herlina Murib ini, lanjut Senator DPD RI dapil Aceh, Fadhil Rahmi, partisipasi pemilih menjadi tolak ukur keberhasilan pilkada. Fadhil berharap agar KPU Provinsi Maluku mampu menarik masyarakat untuk menyumbangkan suaranya dalam pilkada ini. Beberapa survei mengatakan tingkat partisipasi pilkada di tengah pandemi di bawah 50 persen. Padahal sebelum pandemi, rata-rata tingkat partisipasi di nasional pasti di atas 60 persen.