Spiritsumbar.com | Pemutaran film Gerakan 30 September (G 30 S) Partai Komunis Indonesia (PKI) menimbulkan pro kontra bagi elit politik. Malahan, ada diantara mereka yang menilai pemutaran tersebut bertendensi politik.
Terlepas dari berbagai argumen tersebut, warga RT 04 RW 11 Kelurahan Banuaran, Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang sudah bersepakat untuk menggelar pemutaran film salah satu tragedi nasional tersebut dengan melakukan nonton bareng (nobar), Sabtu (30/9/2017) ba’da Isya.
Kesepakatan dengan suara bulat tersebut diambil usai, melakukan takziah pada rumah salah seorang warga yang meninggal dunia, Sabtu (23/9/2017).
Artikel Lainnya
Ketua RT 04 RW 11 Kelurahan Banuaran, Saribulih mengatakan ajang silaturrahim harus digalakkan setiap saat. Karena dengan cara tersebut, komunikasi sesama warga akan selalu terbangun. “Bagi kita bukan filmnya, tapi upaya untuk selalu melakukan komunikasi dan bersilaturrahim antar warga. Salah satunya, melalui nonton bareng baik pemutaran film maupun sepakbola. Apalagi, dalam pemutaran film tersebut ada intruksi dari Pemko Padang untuk memberi tugas tentang jalan cerita film tersebut untuk anak sekolah. Dengan nonton bareng, mereka bisa berdiskusi dan bertukar fikiran,” ujar Saribulih yang juga Pemimpin Redaksi Tabloid the Public dan Situs Berita Spirit Sumbar ini.