Sekaligus dijadikan untuk menyerap aspirasi 130 ribu lebih alumni Unand. Mereka bertebaran di republik ini dan sejumlah negara di dunia.
“Kita tahu, pandemi Covid-19 telah berimplikasi tidak saja pada persoalan kesehatan, tapi juga ekonomi dan sosial. Karena itu, alumni Unand harus hadir secara bersama untuk berkontribusi terhadap permasalahan bangsa ini,” ungkap Nanuk, yang juga mantan Dekan Fakultas Teknik Unand.
Rangkaian kegiatan lainnya, tambah Nanuk, juga ada pemyusunan buku direktori pengurus dan perjalanan organisasi IKA Unand yang dilengkapi dengan pembuatan film dokumenter, Silaturahmi dan penganugerahan anggota Kehormatan UKA Unand, Pengabdian masyarakat, malam ramah tamah dan.pelaksanaan kongres itu sendiri.
“Entry point dari kongres IKA Unand, puncaknya pemilihan Ketua Umum dan perubahan AD/ART. Namun yang tak kalah pentingnya adalah pembahasan tata kelola organisasi IKA Unand, karena ini juga akan menjadi arah sekaligus panduan perjalanan organisasi ke depan,” terang mantan Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Provinsi Sumatera Barat ini.
Terkait dengan mekanisme pemilihan, Ilhamsyah menambahkan bahwa hal itu masih mengacu pada AD/ART saat ini, yakni menggunakan mekanisme keterwakilan.