Legislator asal Sumatera Barat ini menerima data dari BRI, bahwa usaha ultra mikro yang membutuhkan pendanaan tambahan mencapai 45 juta nasabah pada 2018. Dari jumlah itu, yang sudah tersentuh lembaga keuangan formal baru sekitar 15 juta nasabah.
“Dari jangkauan BRI saja, ada sekitar 30 juta pelaku UMKM yang mesti di dorong permodalannya untuk maju dan berkembang. Dengan berdirinya holding ini diharapkan semakin banyak pelaku usaha ultra mikro yang makin berkembang karena berkesempatan menerima akses permodalan. Mesti ada target, beberapa tahun kedepan pelaku usaha ultra mikro ini bisa naik kelas menjadi pengusaha mikro dan kecil”, tutur Nevi.
Nevi mengharap, dua hingga tiga tahun kedepan sudah mulai muncul hasil pembentukan holding UMi dengan penciptaan lapangan kerja baru dan penyerapan tenaga kerja di daerah.
“Dalam jangka pendek, Kementerian BUMN mesti melakukan sosialisasi secara intensif ke masyarakat atas pembentukan Holding UMi ini. Mayarakat mesti paham merata seluruh Indonesia, Apa UMi ini dan bagaimana mekanismenya sehingga pemahaman masyarakat yang utuh akan UMi termasuk manfaat apa yang dapat diterima oleh masyarakat atas kehadirannya”, tutup Nevi Zuairina.