Kegiatan sosialisasi program integrasi ekosistem ultra mikro ini diikuti 100 peserta mulai dari pelaku usaha mikro, UMKM dan pedagang kecil yang di buka langsung oleh Hj.Nevi Zuarina.
“Saat ini terdapat lebih kurang 57 juta pelaku UMKM ultra mikro tersebar di indonesia yang didominasi oleh petani, pedagang tradisional, pemilik toko dan pekerja lepas. Namun baru 20 persen yang mendapatkan layanan dari institusi keuangan formal. Selama ini dalam pemenuhan kebutuhan pendanaan seringkali didapat dari sumber yang dapat memberatkan mereka, seperti rentenir dan pinjaman online berbunga tinggi. Sehingga sangat sulit bagi pelaku usaha ultra mikro untuk bisa naik kelas. Padahal pelaku ultra mikro dan UMKM ini merupakan tulang punggung dan kunci pemulihan ekonomi nasional, sehingga harus diberikan support dan diselamatkan, terutama ditengah tekanan dampak pandemi Covid-19”, tambah Nevi menguraikan.
Politisi Perempuan Sumbar ini menjelaskan, Pemerintah melalui Kementerian BUMN didukung DPR RI akan membentuk integrasi ekosistem finansial untuk jutaan pelaku usaha ultra mikro di Indonesia. Sinergi Ekosistem Sektor Ultra Mikro akan melibatkan tiga perusahaan BUMN yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM yang ditargetkan terbentuk pada semester II tahun ini.”Setidaknya ada 3 alasan perlunya integrasi ini,