“Saat ini, tantangan bangsa kita tidak lagi berjuang menghadapi musuh berupa negara-negara penjajah. Itu tantangan satu abad hingga tujuh dekade yang lalu, ketika kolonialisme masih menjadi bagian dari interkoneksi antarbangsa. Tantangan pada masa kini, pada era digital, tentu sangat berbeda yakni dengan segenap kompleksitas persaingan ekonomi, diplomasi lintas negara, kontestasi identitas, hingga perebutan energi antarkorporasi”, jelas Nevi.
Politisi PKS ini menggambarkan, bahwa hidup pada zaman di mana inovasi digital menjadi bagian dari anugerah sekaligus musibah bagi manusia masa kini. Kita hidup pada zaman dimana narasi kepahlawanan dicatat dengan cara yang berbeda dibandingkan tujuh dekade silam. Dengan percepatan inovasi teknologi, serta tumbuhnya perusahaan raksasa di bidang digital, riset-riset untuk mencipta mesin-mesin canggih yang dilengkapi artificial inteligence (AI) sangat memanjakan manusia.
Anggota DPR RI Komisi VI ini melanjutkan, bahwa Indonesia sedang menghadapi tantangan zaman berupa masuknya teknologi yang demikian masif, namun belum dibarengi dengan literasi digital yang signifikan. Apalagi teknologi 5G yang kecanggihannya 100 kali lipat dari saat ini akan segera rislis di masyarakat dimana semua dukungan akan lambat laun akan mengikuti dengan cepat.