Namun Nevi mengatakan, terlepas dari upaya untuk mencapai target realisasi investasi sebesar Rp 1.200 triliun tahun depan. Ia berharap masih ada peningkatan-peningkatan yang drastis.
Melihat begitu besar potensi negara ini yang masih dapat di eksplore untuk menjadi produsen berbagai produk atau fasilitas yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dunia.
“Kalau dibilang kurang ya kurang realisasi investasi sebesar Rp214,7 triliun pada triwulan IV (Oktober – Desember) Tahun 2020, meskipun naik 3,1 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 lalu, ” ujarnya.
Tapi yang paling penting adalah, jangan sampai banyak berita munculnya tenaga asing yang datang ribuan ke negara tercinta ini. Dimana penduduk aslinya masih banyak yang jadi pengangguran.
“Mendengar berita seperti ini, banyak rakyat yang sakit perasaannya. Sehingga semakin miring pandangannya terhadap kinerja pemerintah”, kritis Nevi.
Legislator asal Sumatera Barat II ini mengingatkan, ada kendala-kendala berkaitan dengan investasi. Sehingga menjadi ujian efektivitas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang menjanjikan fasilitas kemudahan berusaha.
Selain itu, juga menjamin kepastian hukum, serta menciptakan ekosistem yang sehat. Untuk terciptanya lapangan kerja dan kesempatan berusaha bagi dunia usaha besar, menengah, kecil hingga mikro.