SPIRITSUMBAR.com, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR, Hj Nevi Zuairina pada rapat dengar pendapat komisi VI DPR RI dengan Direktur Utama Bio Farma, Kimia Farma dan Indo Farma.
Dia meminta kepada perusahaan plat merah ini agar tidak mengedepankan bisnis vaksin kepada rakyat Indonesia untuk mempercepat penanggulangan wabah covid-19.
Pemerintah telah merancang peta jalan “road map” pemberian vaksin Covid-19. Dimana masyarakat dan pelaku ekonomi lainnya masuk dalam pemberian vaksin tahap ketiga setelah pekerja sektor publik dan masyarakat lanjut usia.
“Saya meminta agar pemerintah dan seluruh instrumen pengendali Covid-19 termasuk BUMN Farmasi untuk fokus pada efikasi vaksin sinovac, vaksin nusantara dan vaksin gotong royong. Dan yang paling penting adalah negara jangan sampai berbisnis vaksin ini dimana rakyat Indonesia sebagai pasarnya,” ujar Nevi.
Nevi mengatakan, bahwa tujuan yang sudah disepakati bersama pada program vaksinasi adalah mengurangi angka penularan dan kematian warga karena pandemi Covid-19. Dengan cara melindungi kelompok masyarakat yang memiliki risiko infeksi atau terdampak Covid-19 yang tinggi.
Seperti lansia, petugas layanan publik, dan tenaga kesehatan. Politisi PKS ini mempertanyakan, apakah Pemerintah dan Holding BUMN farmasi sudah membangun sistem pendataan, distribusi, pelaksanaan, serta edukasi vaksinasi yang benar bagi warga Indonesia secara keseluruhan?. Sistem ini bersifat terbuka dan dapat diakses oleh publik, sehingga masyarakat bisa mengetahui perkembangan vaksinasi dengan baik dan benar.